Buku cerita anak memang selalu punya daya tarik tersendiri. Ada yang langsung jadi favorit, ada pula yang hanya dibaca sekali dua kali lalu tersimpan di rak. Nah, “Aku Suka Caramu” karya Audelia Agustine, dengan ilustrasi apik dari Haikal, termasuk buku yang mencuri perhatian, terutama bagi anak-anak. Uniknya, buku ini justru lebih sering diminta dibacakan daripada buku-buku lain yang dibeli lebih dulu. Kenapa ya?
Apa yang Membuat Buku Ini Begitu Menarik?
Sejak pertama kali melihat sampulnya saja, buku ini sudah memikat. Gambar dua anak di sampul depan, seorang anak laki-laki yang terlihat lebih besar memegang tongkat, dan seorang gadis kecil mengikutinya, sukses menimbulkan rasa penasaran. Mereka tampak sedang berjalan menuju suatu tempat. Penasaran dengan cerita di balik ilustrasi tersebut, saya pun langsung ingin membacanya.
Ternyata, buku ini berkisah tentang Rano, seorang anak yang memiliki keterbatasan penglihatan. Kisah Rano yang hendak pergi ke pesta ulang tahun temannya, Ali, membuat buku ini berbeda dari buku cerita anak lainnya. Buku ini bukan hanya sekadar cerita menghibur, tetapi juga menyentuh tema yang jarang diangkat dalam buku anak-anak.
Bagaimana Rano Mengatasi Tantangannya?
Perjalanan Rano menuju pesta ulang tahun tidaklah mudah. Ia ditemani Wuri, seorang gadis kecil, dan seekor kucing yang namanya kita sendiri yang bebas memberikannya. Wuri menawarkan bantuan, namun Rano menolaknya. Di sinilah inti cerita bermula: kisah tentang kemandirian.
Buku ini secara halus mengajarkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang. Rano membuktikannya dengan memanfaatkan indra lainnya. Ia menggunakan penciuman untuk mengetahui arah ketika melewati penjual sate, meraba tembok untuk memastikan arah belokan, dan mendengar gonggongan anjing untuk mengetahui ia sudah dekat dengan tujuan. Hebatnya, di pesta ulang tahun, Rano bahkan bisa menebak jenis makanan hanya dengan mencicipinya!
Kisah ini memperlihatkan perbedaan paradigma antara Rano dan Wuri. Wuri mewakili nilai gotong royong, selalu ingin membantu. Sementara Rano, dengan keterbatasannya, justru memilih untuk mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Walau berbeda cara, keduanya sama-sama mampu mencapai tujuan. Buku ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap perbedaan dan kemampuan unik yang dimiliki setiap orang.
Apakah Buku Ini Cocok untuk Anak Anda?
Lebih dari sekadar cerita, “Aku Suka Caramu” adalah buku yang mengajarkan nilai-nilai penting, seperti kemandirian, penerimaan terhadap perbedaan, dan kemampuan beradaptasi. Bahasa yang digunakan mudah dipahami anak-anak, dipadukan dengan ilustrasi yang menarik. Buku ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga jendela untuk memahami dunia yang lebih luas dan beragam, bahkan bagi mereka yang mungkin berbeda dari kita. Buku ini patut diacungi jempol karena mengangkat tema yang inspiratif dan membuka wawasan.
Selain kisah Rano yang menarik, detail lain yang patut diacungi jempol adalah penggunaan diksi “membimbing” oleh Wuri. Kata tersebut dipilih dengan cermat, menggambarkan kepedulian namun juga keraguan akan bantuannya tepat atau tidak. Hal-hal kecil seperti ini menunjukkan kedalaman cerita yang lebih dari sekadar cerita anak-anak biasa.
Rano menunjukkan bahwa ada banyak cara untuk mengenali dunia. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang, melainkan tantangan yang dapat diatasi dengan kreativitas dan kepercayaan diri. Inilah yang membuat buku ini begitu berkesan, dan tentunya, layak untuk dimiliki dan dibaca bersama anak-anak.
Buku ini cocok untuk anak-anak usia dini hingga anak-anak sekolah dasar, dan bahkan orang dewasa juga akan menemukan banyak hal inspiratif dalam cerita ini.
